Jogja Banget
Berita Terkini :
Selamat datang di djogja Banget - Semua Informasi tentang Daerah Istimewa Yogyakarta

Jogja Terbaru

Indahnya Sunset Di Pantai Parangkusumo

Written By Unknown on Rabu, 27 Maret 2013 | 20.33

Alamat: Parangkusumo, Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, Indonesia

Pantai Parangkusumo mengajak anda merasakan pengalaman spiritual tak terlupakan, melawati Batu Cinta sekaligus mengenang pertemuan Panembahan Senopati dengan Ratu Kidul.
Parangkusumo, Pantai Cinta di Yogyakarta

Nuansa sakral akan segera terasa sesaat setelah memasuki kompleks Pantai Parangkusumo, pantai yang terletak 30 km dari pusat kota Yogyakarta dan diyakini sebagai pintu gerbang masuk ke istana laut selatan. Wangi kembang setaman akan segera tercium ketika melewati deretan penjual bunga yang dengan mudah dijumpai, berpadu dengan wangi kemenyan yang dibakar sebagai salah satu bahan sesajen. Sebuah nuansa yang jarang ditemui di pantai lain.

Kesakralan semakin terasa ketika anda melihat taburan kembang setaman dan serangkaian sesajen di Batu Cinta yang terletak di dalam Puri Cepuri, tempat Panembahan senopati bertemu dengan Ratu Kidul dan membuat perjanjian. Senopati kala itu duduk bertapa di batu yang berukuran lebih besar di sebelah utara sementara Ratu Kidul menghampiri dan duduk di batu yang lebih kecil di sebelah selatan.

Pertemuan Senopati dengan Ratu Kidul itu mempunyai rangkaian cerita yang unik dan berpengaruh terhadap hubungan Kraton Yogyakarta dengan Kraton Bale Sokodhomas yang dikuasai Ratu Kidul. Semuanya bermula ketika Senopati melakukan tapa ngeli untuk menyempurnakan kesaktian. Sampai di saat tertentu pertapaan, tiba-tiba di pantai terjadi badai, pohon-pohon di tepian tercabut akarnya, air laut mendidih dan ikan-ikan terlempar ke daratan.

Kejadian itu membuat Ratu Kidul menampakkan diri ke permukaan lautan, menemui Senopati dan akhirnya jatuh cinta. Senopati mengungkapkan keinginannya agar dapat memerintah Mataram dan memohon bantuan Ratu Kidul. Sang Ratu akhirnya menyanggupi permintaan itu dengan syarat Senopati dan seluruh keturunannya mau menjadi suami Ratu Kidul. Senopati akhirnya setuju dengan syarat perkawinan itu tidak menghasilkan anak.

Perjanjian itu membuat Kraton Yogyakarta sebagai salah satu pecahan Mataram memiliki hubungan erat dengan istana laut selatan. Buktinya adalah dilaksanakannya upacara labuhan alit setiap tahun sebagai bentuk persembahan. Salah satu bagian dari prosesi labuhan, yaitu penguburan potongan kuku dan rambut serta pakaian Sultan berlangsung dalam areal Puri Cepuri. Tapa Senopati yang membuahkan hasil juga membuat banyak orang percaya bahwa segala jenis permintaan akan terkabul bila mau memanjatkan permohonan di dekat Batu Cinta. Tak heran, ratusan orang tak terbatas kelas dan agama kerap mendatangi kompleks ini pada hari-hari yang dianggap sakral. Ziarah ke Batu Cinta diyakini juga dapat membantu melepaskan beban berat yang ada pada diri seseorang dan menumbuhkan kembali semangat hidup.

Selain melawati Batu Cinta dan melihat prosesi labuhan, anda juga bisa berkeliling pantai dengan naik kereta kuda. Anda akan diantar menuju setiap sudut Parangkusumo, dari sisi timur ke barat. Sambil naik kereta kuda, anda dapat menikmati pemandangan hempasan ombak besar dan desau angin yang semilir. Ongkos sewa kereta kuda dan kusir sendiri tak terlampau mahal, hanya Rp 20.000,00 untuk sekali keliling.

Bila lelah, Parangkusumo memiliki sejumlah warung yang menjajakan makanan. Banyaknya jumlah peziarah membuat wilayah pantai ini hampir selalu ramai dikunjungi, bahkan hingga malam hari. Cukup banyak pula para peziarah yang menginap di pantai ini untuk memanjatkan doa. Bagi anda yang ingin merasakan pengalaman spiritual di Parangkusumo bisa bergabung dengan para peziarah itu untuk bersama berdoa.
yogyes.com

Menikmati Sunset dan Masakan Hasil Laut di Pantai Depok

Alamat: Depok, Bantul, Yogyakarta, Indonesia

Pantai Depok menyajikan hidangan ikan segar dan sejumlah hasil tangkapan laut lainnya dalam nuansa khas restaurant pesisir. Tak jauh dari pantai ini, anda bisa menikmati panorama gumuk pasir satu-satunya di kawasan Asia Tenggara.
Pantai Depok, Menikmati Hidangan Ikan Laut Segar

Di antara pantai-pantai lain di wilayah Bantul, Pantai Depok-lah yang tampak paling dirancang menjadi pusat wisata kuliner menikmati sea food. Di pantai ini, tersedia sejumlah warung makan tradisional yang menjajakan sea food, berderet tak jauh dari bibir pantai. Beberapa warung makan bahkan sengaja dirancang menghadap ke selatan, jadi sambil menikmati hidangan laut, anda bisa melihat pemandangan laut lepas dengan ombaknya yang besar.

Nuansa khas warung makan pesisir dan aktivitas nelayan Pantai Depok telah berkembang sejak 10 tahun lalu. Menurut cerita, sekitar tahun 1997, beberapa nelayan yang berasal dari Cilacap menemukan tempat pendaratan yang memadai di Pantai Depok. Para nelayan itu membawa hasil tangkapan yang cukup banyak sehingga menggugah warga Pantai Depok yang umumnya berprofesi sebagai petani lahan pasir untuk ikut menangkap ikan.

Sejumlah warga pantai pun mulai menjadi "tekong", istilah lokal untuk menyebut pencari ikan. Para tekong melaut dengan bermodal perahu bermotor yang dilengkapi cadik. Kegiatan menangkap ikan dilakukan hampir sepanjang tahun, kecuali pada hari-hari tertentu yang dianggap keramat, yaitu Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon. Di luar musim paceklik ikan yang berlangsung antara bulan Juni - September, jumlah hasil tangkapan cukup lumayan.

Karena jumlah tangkapan yang cukup besar, maka warga setempat pun membuka Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang kemudian dilengkapi dengan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) bernama Mina Bahari 45. Tempat pelelangan ikan di pantai ini bahkan menerima setoran ikan yang ditangkap oleh nelayan di pantai-pantai lain. Tempat pelelangan ini  ramai dikunjungi oleh para wisatawan.

Seiring makin banyaknya pengunjung pantai yang berjarak 1,5 kilometer dari Parangtritis ini, maka dibukalah warung makan-warung makan sea food. Umumnya, warung makan yang berdiri di pantai ini menawarkan nuansa tradisional. Bangunan warung makan tampak sederhana dengan atap limasan, sementara tempat duduk dirancang lesehan menggunakan tikar dan meja-meja kecil. Meski sederhana, warung makan tampak bersih dan nyaman.

Beragam hidangan sea food bisa dicicipi. Hidangan ikan yang paling populer dan murah adalah ikan cakalang, seharga Rp 8.000,00 per kilogram, setara dengan 5 - 6 ekor ikan. Jenis ikan lain yang bisa dinikmati adalah kakap putih dan kakap merah dengan kisaran harga Rp 17.000,00 - Rp 25.000,00 per kilogram. Jenis ikan yang harganya cukup mahal adalah bawal, seharga Rp 27.000,00 - Rp 60.000 per kilogram. Selain ikan, ada juga kepiting, udang dan cumi-cumi.

Hidangan sea food biasanya dimasak dengan dibakar atau digoreng. Jika ingin memesannya, anda bisa menuju tempat pelelangan ikan untuk memesan ikan atau tangkapan laut yang lain. Setelah itu, anda biasanya akan diantar menuju salah satu warung makan yang ada di pantai itu oleh salah seorang warga. Tak perlu khawatir akan harga mahal, setengah kilo ikan cakalang plus minuman, hanya dijual Rp 22.000,00 termasuk jasa memasak.

Puas menikmati hidangan sea food, anda bisa keluar pantai dan berbelok ke kanan menuju arah Parangkusumo dan Parangtritis. Di sana, anda akan menjumpai pemandangan alam yang langka dan menakjubkan, yaitu gumuk pasir. Gumuk pasir yang ada di pantai ini adalah satu-satunya di kawasan Asia Tenggara dan merupakan suatu fenomena yang jarang dijumpai di wilayah tropis. Di sini, anda bisa menikmati hamparan pasir luas, bagai di sebuah gurun.

Gumuk pasir yang terdapat di dekat Pantai Depok terbentuk selama ribuan tahun lewat proses yang cukup unik. Dahulu, ada beragam tipe yang terbentuk, yaitu barchan dune, comb dune, parabolic dune dan longitudinal dune. Saat ini hanya beberapa saja yang tedapat, yaitu barchan dan longitudinal. Angin laut dan bukit terjal di sebelah timur menerbangkan pasir hasil aktivitas Merapi yang terendap di dekat sungai menuju daratan, membentuk bukit pasir atau gumuk.

Untuk menikmati hidangan laut sekaligus pemandangan gumuk pasir ini, anda bisa melalui rute yang sama dengan Parangtritis dari Yogyakarta. Setelah sampai di dekat pos retribusi Parangtritis, anda bisa berbelok ke kanan menuju Pantai Depok. Biaya masuk menuju Pantai Depok hanya Rp 4.000,00 untuk dua orang dan satu motor. Bila membawa mobil, anda dikenai biaya Rp 5.000,00 plus biaya perorangan.
yogyes.com

Pantai Ngobaran, Pantai Kaya Pesona Budaya

Alamat: Desa Kanigoro, Saptosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia

Pantai Ngobaran ternyata kaya pesona budaya; mulai dari pura, masjid yang menghadap ke selatan, hingga potensi kuliner terpendam yaitu landak laut goreng.
Pantai Ngobaran, dari Pura hingga Landak Laut Goreng

Datang ke Pantai Ngrenehan dan menikmati ikan bakarnya belum lengkap kalau tak mampir di pantai sebelahnya, Ngobaran. Letak pantai yang bertebing tinggi ini hanya kurang lebih dua kilometer dari Pantai Ngrenehan. Tak jauh bukan? Penduduk Pantai Ngrenehan saja sering membicarakan dan mampir ke Pantai Ngobaran, mengapa anda tidak?

Ngobaran merupakan pantai yang cukup eksotik. Kalau air surut, anda bisa melihat hamparan alga (rumput laut) baik yang berwarna hijau maupun coklat. Jika dilihat dari atas, hamparan alga yang tumbuh di sela-sela karang tampak seperti sawah di wilayah padat penduduk. Puluhan jenis binatang laut juga terdapat di sela-sela karang, mulai dari landak laut, bintang laut, hingga golongan kerang-kerangan.


Tapi yang tak terdapat di pantai lain adalah pesona budayanya, mulai dari bangunan hingga makanan penduduk setempat. Satu diantaranya yang menarik adalah adanya tempat ibadah untuk empat agama atau kepercayaan berdiri berdekatan. Apakah itu bentuk multikulturalisme? Siapa tahu.

Bangunan yang paling jelas terlihat adalah tempat ibadah semacam pura dengan patung-patung dewa berwarna putih. Tempat peribadatan itu didirikan tahun 2003 untuk memperingati kehadiran Brawijaya V, salah satu keturunan raja Majapahit, di Ngobaran. Orang yang beribadah di tempat ini adalah penganut kepercayaan Kejawan (bukan Kejawen lho). Nama "Kejawan" menurut cerita berasal dari nama salah satu putra Brawijaya V, yaitu Bondhan Kejawan. Pembangun tempat peribadatan ini mengaku sebagai keturunan Brawijaya V dan menunjuk salah satu warga untuk menjaga tempat ini.

Berjalan ke arah kiri dari tempat peribadatan tersebut, Anda akan menemui sebuah Joglo yang digunakan untuk tempat peribadatan pengikut Kejawen. 
Bila terus menyusuri jalan setapak yang ada di depan Joglo, anda akan menemukan sebuah kotak batu yang ditumbuhi tanaman kering. Tanaman tersebut dipagari dengan kayu berwarna abu-abu. Titik dimana ranting kering ini tumbuh konon merupakan tempat Brawijaya V berpura-pura membakar diri. Langkah itu ditempuhnya karena Brawijaya V tidak mau berperang melawan anaknya sendiri, Raden Patah (Raja I Demak).

Kebenaran cerita tentang Brawijaya V ini kini banyak diragukan oleh banyak sejarahwan. Sebabnya, jika memang Raden Patah menyerang Brawijaya V maka akan memberi kesan seolah-olah Islam disebarkan dengan cara kekerasan. Banyak sejarahwan beranggapan bahwa bukti sejarah yang ada tak cukup kuat untuk menyatakan bahwa Raden Patah melakukan penyerangan. Selengkapnya bagaimana, mungkin Anda bisa mencari sendiri.

Beberapa meter dari kotak tempat ranting kering tumbuh terdapat pura untuk tempat peribadatan umat Hindu. Tak jelas kapan berdirinya pura tersebut.

Di bagian depan tempat ranting tumbuh terdapat sebuah masjid berukuran kurang lebih 3x4 meter. Bangunan masjid cukup sederhana karena lantainya pun berupa pasir. Seolah menyatu dengan pantainya. Uniknya, jika kebanyakan masjid di Indonesia menghadap ke Barat, masjid ini menghadap ke selatan. Bagian depan tempat imam memimpin sholat terbuka sehingga langsung dapat melihat lautan, tak banyak yang tahu tentang alasannya. Bahkan, penduduk setempat sendiri heran karena yang membangun pun salah satu Kyai terkenal pengikut Nahdatul Ulama yang tinggal di Panggang, Gunung Kidul. Sebagai petunjuk bagi yang akan sholat, penduduk setempat memberi tanda di tembok dengan pensil merah tentang arah kiblat yang sebenarnya.

Setelah puas terheran-heran dengan situs peribadatannya, Anda bisa berjalan turun ke pantai. Kalau datang pagi, maka pengunjung akan menjumpai masyarakat pantai tengah memanen rumput laut untuk dijual kepada tengkulak. Mereka biasanya menjual rumput laut dengan harga Rp 1.000 hingga Rp 1.500 per kilo. Hasilnya lumayan untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka.

Namun, kalau datang sore, biasanya Anda akan menjumpai warga tengah mencari landak laut untuk dijadikan makanan malam harinya. Untuk bisa dimakan, landak laut dikepras dulu durinya hingga rata dan kemudian dipecah menggunakan sabit. Daging yang ada di bagian dalam landak laut kemudioan dicongkel. Biasanya warga mencari landak hanya berbekal ember, saringan kelapa, sabit, dan topi kepala untuk menghindari panas.

Landak laut yang didapat biasanya diberi bumbu berupa garam dan cabe kemudian digoreng. Menurut penduduk, daging landak laut cukup kenyal dan lezat. Sayangnya, tak banyak penduduk yang menjual makanan yang eksotik itu. Tapi kalau mau memesan, coba saja meminta pada salah satu penduduk untuk memasakkan. Siapa tahu, anda juga bisa berbagi ide tentang bagaimana memasak landak laut sehingga warga pantai Ngobaran bisa memakai pengetahuan itu untuk berbisnis meningkatkan taraf kehidupannya.
yogyes.com

Pesona Pantai Sundak yang Eksotis dan Menawan

Alamat: Desa Sidoharjo, Tepus, Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia

Bukan cuma ombak saja yang bisa dinikmati ketika ke pantai, tetapi juga bukti sejarah dan berkah yang ada; misalnya gua karang yang menjadi tempat perkelahian asu (anjing) dan landak.
Pantai Sundak, Perkelahian Asu dan Landak yang Menuai Berkah

Pantai Sundak tak hanya memiliki pemandangan alam yang mengasyikkan, tetapi juga menyimpan cerita. Nama Sundak ternyata mengalami evolusi yang bukti-buktinya bisa dilacak secara geologis.

Agar tahu bagaimana evolusinya, maka pengunjung mesti tahu dulu kondisi pinggiran Pantai Sundak dulu dan kini. Di bagian pinggir barat pantai terdapat masjid dan ruang kosong yang sekarang dimanfaatkan sebagai tempat parkir. Sementara di sebelah timur terdapat gua yang terbentuk dari batu karang berketinggian kurang lebih 12 meter. Memasuki gua, akan dijumpai sumur alami tempat penduduk mendapatkan air tawar.

Wilayah yang diuraikan di atas sebelum tahun 1930 masih terendam lautan. Konon, air sampai ke wilayah yang kini dibangun masjid, batu karang yang membentuk gua pun masih terendam air. Seiring proses geologi di pantai selatan, permukaan laut menyusut dan air lebih menjorok ke laut. Batu karang dan wilayah di dekat masjid akhirnya menjadi daratan baru yang kemudian dimanfaatkan penduduk pantai untuk aktivitas ekonominya hingga saat ini.

Ada fenomena alam unik akibat aktivitas tersebut yang akhirnya menjadi titik tolak penamaan pantai ini. Jika musim hujan tiba, banyak air dari daratan yang mengalir menuju lautan. Akibatnya, dataran di sebelah timur pantai membelah sehingga membentuk bentukan seperti sungai. Air yang mengalir seperti mbedah (membelah) pasir. Bila kemarau datang, belahan itu menghilang dan seiring dengannya air laut datang membawa pasir. Fenomena alam inilah yang menyebabkan nama pantai menjadi Wedibedah (pasir yang terbelah).

Perubahan nama berlangsung beberapa puluh tahun kemudian. Sekitar tahun 1976, ada sebuah kejadian menarik. Suatu siang, seekor anjing sedang berlarian di daerah pantai dan memasuki gua karang bertemu dengan seekor landak laut. Karena lapar, si anjing bermaksud memakan landak laut itu tetapi si landak menghindar. Terjadilah sebuah perkelahian yang akhirnya dimenangkan si anjing dengan berhasil memakan setengah tubuh landak laut dan keluar gua dengan rasa bangga. Perbuatan si anjing diketahui pemiliknya, bernama Arjasangku, yang melihat setengah tubuh landak laut di mulut anjing. Mengecek ke dalam gua, ternyata pemilik menemukan setengah tubuh landak laut yang tersisa. Nah, sejak itu, nama Wedibedah berubah menjadi Sundak, singkatan dari asu (anjing) dan landak.

Tak dinyana, perkelahian itu membawa berkah bagi penduduk setempat. Setelah selama puluhan tahun kekurangan air, akhirnya penduduk menemukan mata air. Awalnya, si pemilik anjing heran karena anjingnya keluar gua dengan basah kuyup. Hipotesanya, di gua tersebut terdapat air dan anjingnya sempat tercebur ketika mengejar landak. Setelah mencoba menyelidiki dengan beberapa warga, ternyata perkiraan tersebut benar. Jadilah kini, air dalam gua dimanfaatkan untuk keperluan hidup penduduk. Dari dalam gua, kini dipasang pipa untuk menghubungkan dengan penduduk. Temuan mata air ini mengobati kekecewaan penduduk karena sumur yang dibangun sebelumnya tergenang air laut.

Nah, bila kondisi tahun 1930 saja seperti yang dikatakan di atas, dapat diperkirakan kondisi ratusan tahun sebelumnya. Tentu sangat banyak organisme laut yang memanfaatkan bagian bawah karang yang kini menjadi gua dan wilayah yang kini menjadi daratan. Karenanya, banyak arkeolog percaya bahwa sebagai konsekuensi dari proses geologis yang ada, banyak organisme laut yang tertinggal dan kini tertimbun menjadi fosil. Soal fosil apa yang ditemukan, memang hingga kini belum banyak penelitian yang mengungkapkan.

Selain menawarkan saksi bisu sejarahnya, Sundak juga menawarkan suasana malam yang menyenangkan. Anda bisa menikmati angin malam dan bulan sambil memesan ikan mentah untuk dibakar beramai-ramai bersama teman. Dengan membayar beberapa ribu, Anda dapat membeli kayu untuk bahan bakar. Kalau malas, pesan saja yang matang sehingga siap santap. Yang jelas, tak perlu bingung mencari tempat menginap. Pengunjung bisa tidur di mana saja, mendirikan tenda, atau tidur saja di bangku warung yang kalau malam tak terpakai. Kegelapan tak perlu diributkan, bukankah membosankan jika hidup terus terang benderang?

Kalau mau, berinteraksi dengan penduduk bisa menjadi suatu pencerahan. Anda bisa mengetahui bagaimana penduduk hidup, kebudayaan mereka, dan tentu saja orang baru yang mungkin saja mampu mengubah pandangan hidup anda. Menemui Mbah Tugiman yang biasa berjaga di tempat parkir atau Mbah Arjasangku bisa jadi pilihan. Mereka merupakan salah satu sesepuh di pantai Sundak. Bercakap dengan mereka membuat anda tidak sekedar menyaksikan bukti sejarah tetapi juga mendapat cerita dari orang yang menyaksikan bagaimana sejarah terukir. Datanglah, semua yang di sana sudah menunggu! 
(Yogyes.com)

Kaliurang, Pesona Lereng Merapi yang Menawan

Alamat: Desa Hargobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta, Indonesia

Menikmati pesona alam di ujung utara Yogyakarta. Bersentuhan dengan udara sejuk dan meresapi suasana romantis ala nyonya dan meneer Belanda tempo doeloe di Kaliurang yang terletak di kaki Gunung Merapi.
Pada awal abad ke-19, sejumlah ahli geologi Belanda yang tinggal di Yogyakarta, bermaksud mencari tempat peristirahatan bagi keluarganya. Mereka menyusuri kawasan utara yang merupakan dataran tinggi. Sesampainya di Kaliurang yang berada di ketinggian 900 meter dari permukaan laut, para "meneer" tersebut terpesona dengan keindahan dan kesejukan alam di kaki gunung itu. Mereka akhirnya membangun bungalow-bungalow dan memutuskan kawasan itu sebagai tempat peristirahatan mereka.
Perjalanan menuju kaliurang dari arah Jogja akan mengingatkan kita pada lukisan pemandangan saat masih di taman kanak-kanak. Sebuah gunung dengan jalan di tengahnya serta hamparan hijau yang membentang di kedua sisinya dihiasi dengan rumah penduduk, akan menghilangkan penat dalam bingkai lukisan alam.
Diselimuti angin yang berhembus sejuk, bahkan di saat mentari tepat di atas kepala, kesejukan itu masih terasa. Udara yang menari melewati pepohonan dan turun dengan gemulai, memberi rasa segar ketika menerpa tubuh.
Pemandangan Gunung Merapi memberi sensasi tersendiri di kawasan ini. Bagaikan seorang gadis desa yang menutup tabirnya bila sengaja diperhatikan, gunung ini akan tertutup kabut seolah malu bila sengaja datang untuk melihatnya.
Menyusur sisi barat Bukit Plawangan sejauh 1100 meter, menempuh perjalanan lintas alam, melalui jalan tanah yang diapit pepohonan dan lereng rimbun, deretan 22 gua peninggalan Jepang menjadi salah satu keunikan wisata alam Kaliurang.
Di samping keindahan alamnya, Kaliurang juga mempunyai beberapa bangunan peninggalan sejarah. Diantaranya adalah Wisma Kaliurang dan Pesangrahan Dalem Ngeksigondo milik Kraton yang pernah dipakai sebagai tempat berlangsungnya Komisi Tiga Negara. Atau Museum Ullen Sentalu yang sebagian bangunannya berada di bawah tanah. Museum ini menguak misteri kebudayaan dan nilai-nilai sejarah Jawa, terutama yang berhubungan dengan putri Kraton Yogyakarta dan Surakarta pada abad ke-19.

Kawasan Rekreasi Keluarga.

Berjarak 28 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, Kaliurang kini menjadi sebuah kawasan wisata alam dan budaya yang memikat, serta menjadi tempat yang menyenangkan untuk rekreasi keluarga.
Bersantai dengan keluarga, orang tua bisa bersantai sambil mengawasi anak-anak bermain di Taman Rekreasi Kaliurang. Di dalam taman seluas 10.000 meter persegi anak-anak bisa bermain ayunan, perosotan, atau berenang di kolam renang mini. Selain itu di taman yang dihiasi oleh patung jin ala kisah 1001 malam dan beberapa jenis hewan ini, anak-anak juga bisa bermain mini car atau memasuki mulut patung seekor naga yang membentuk lorong kecil dan berakhir di bagian ekornya.
Sekitar 300 meter ke arah timur laut dari taman rekreasi terdapat Taman Wisata Plawangan Turgo. Di kawasan taman wisata ini terdapat kolam renang Tlogo Putri yang airnya berasal dari mata air di lereng Bukit Plawangan. Bermain ayunan atau bercanda bersama keluarga di taman bermain yang berada di dalam taman wisata, rasa lelah akan lebur dalam rimbunnya taman perhutani.
Melangkahkan kaki menyusuri sisi timur, melihat beberapa ekor monyet yang berloncatan dan berayun di dahan, menikmati kicau burung di jalur berbatu susun dan tangga berundak di jalan menanjak sejauh 900 meter; mungkin akan sedikit melelahkan, tetapi pemandangan Gunung Merapi di saat cuaca cerah dari Bukit Pronojiwo, akan menggantikan rasa lelah dengan kekaguman. Pada perjalanan ke puncak Pronojiwo, YogYES sempat adu lari dengan seorang turis asing asal Inggris bernama Nick (47 tahun). Meski memenangkan adu lari, tapi perasaan menyatu dengan suasana alamlah yang paling membahagiakan. Air minum yang dijual oleh wanita penjaja minuman di puncak Pronojiwo bisa melepas rasa dahaga sambil menikmati Merapi yang berdiri tegak di tengah rimbunnya hamparan hijau. Setiap hari libur, Merapi bisa dilihat melalui teropong yang disewakan dengan tarif Rp.3000 selama 30 menit.
Sesampainya kembali di lokasi taman bermain, bersantailah sejenak di Tlogo Muncar. Meredakan letih sambil menikmati air yang terjun di sela-sela bebatuan. Biasanya air akan mengalir dengan deras di musim penghujan.
Jika ingin menikmati pemandangan Kaliurang, para pengunjung bisa berkeliling menggunakan kereta kelinci yang dikenal dengan istilah sepoer. Kendaraan ini biasa mangkal di depan taman wisata yang dipenuhi dengan kios-kios penjaja makanan. Jalur yang dilaluinya mengitari kawasan wisata Kaliurang dari timur ke barat. Melewati gardu pandang yang terletak di sebelah barat, Merapi akan terlihat jelas ketika cuaca cerah. Tarif untuk menaiki kendaraan ini Rp.3.000 per orang jika yang naik minimal tujuh orang. Untuk perjalanan eksklusif, Rp.20.000 akan membuat perjalanan layaknya seorang bangsawan.
Bila ingin merasakan sejuknya angin dan heningnya malam di Kaliurang, berbagai villa, bungalow, pesanggrahan atau pondok wisata bisa menjadi pilihan. Tarifnya juga beragam, mulai dari yang 25 ribuan hingga 200 ribuan. Beberapa penginapan yang bisa anda nikmati, antara lain: Bukit Surya (paling disarankan), Puri Indah Inn (bintang 3), Wisma Sejahtera, dll.
Sebelum pulang pastikan untuk membawa sedikit oleh-oleh yang dijajakan. Mulai dari buah-buahan produksi petani lokal hingga makanan khas yakni tempe dan tahu bacem serta jadah (makanan yang terbuat dari beras ketan dan parutan kelapa).
Hamparan hijau di kaki gunung, udara sejuk dan segala paket kemewahan alamnya, akan meredakan segala kepenatan dan memberikan kesegaran dari hiruk pikuknya perkotaan

Makanan Ekstrim nan Menggoda Selera....



Apa yang akan anda bayangkan jika kita mendengar kata Belalang? atau ulat Pohon jati? risih, jijik atau apa? Tapi lain jika kita jalan-jalan ke Gunungkidul, maka kita akan disuguhi makanan yang super ekstrim yaitu Walang (belalang) Goreng dan Ungkrung (kepompong ulat Jati) goreng yang sangat menggiurkan. 
Mungkin jika kita bayangkan agak gimana gitu, sama seperti waktu pertama kali saya berkenalan dan mendengar kata-kata itu, tapi setelah merasakan.. WOW ternyata mantab dan nikmat. Belalang goreng yang kita sering lihat di sawah tersaji didepan mata dengan bumbu bacem aduhai nikamt n gurihnya.
Ungkrung (kepompong ulat jati) yang sangat menggelikan kalo dilihat ketika di masak menjadi menu makanan yang sangat super lezattt ( kaya benu).. hehehehhee
Tapi yang harus diingat bagi yang alergi dengan seafood biasanya akan mengalami gatal0gatal diseluruh badan tapi ada solusi sederhana yaitu dengan meminum pil CTM sebelum makan kedua makanan tersebut.
Mau?? Datang yukk ke Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta. Dijamin mak nyussssss.....!!!!

Pesona Air Terjun nan Menawan di Gunungkidul Yogyakarta

Apa yang terlintas dipikiran kita bila mendengar Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta? Pasti yang pertama terlintas adalah tandus dan gersang. Benar bukan?? Karena itu yang pertama kali terlintas di pikiran saya waktu pertama kali mendengar nama salah satu kabupaten di Daerah istimewa Yogyakarta.
Namun semua itu terpatahkan setelah saya bekerja di Gunungkidul, tepatnya di Kecamatan Playen. Disana saya temukan betapa melimpahnya sumber air di kecamatan tersebut, dan di Kecamatan tersebut terdapat air terjun yang mungkin tidak pernah dibayangkan oleh saya sebelumnya yang pada dasarnya Gunungkidul adalah Kabupaten yang terkenal sangat tandus dan kekurangan air.
Dikecamatan Playen Terdapat sebuah air terjun yang mungkin tidak pernah saya bayangkan sebelumnya, ya, air terjun di Gunungkidul, mungkinkah?? Tapi di Kecamatan Playen ini benar-benar membuktikan bahwa ada banyak air melimpah dan keindahan pesona air yang sangat menakjubkan.
Air terjun yang dulunya oleh warga dinamakan Slempret ini sekarang berubah nama menjadi Air Terjun Sri Gethuk. Pemandangan di sekitar air terjun ini sangat menawan karena keindahanya.
Disekitar Air terjun ini juga ada sebuah Goa yang bernama Goa Rancang yang sangat sayang kalau kita lewatkan ketika kita berkunjung kesana.
Penasaran dengan Air terjun ini? ayo kunjungi rame-rame bersama keluarga, teman atau rekan kerja anda. Dijamin puas dengan pesona air terjun dan pemandangan alamnya.
Alamatnya ada di Desa Beleberan Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta.

'Kesurupan Kuda Lumping', Cara Nikmat Rasakan Budaya

Bentara Budaya adalah lembaga seni yang mempunyai keprihatinan terhadap seni pinggiran. Maka kiranya Bentara Budaya perlu memberanikan diri untuk mengajak teman-teman perupa memberikan pertanggungjawabannya terhadap masalah tersebut dalam ekspresi seni rupa melalui pameran seni rupa "KESURUPAN KUDA LUMPING" dengan kurator Dr. Sindhunata, SJ, yang berlangsung mulai Selasa (15/1) hingga Rabu (23/1).

Pameran menghadirkan karya-karya dari perupa : Kelompok Hitam Manis, Karyadhi, Maslihar, Suatmadji, Pramono Pinunggul, Subandi, Bambang Pramudiyanto, Hadi Susanto, Djoko Pekik, Putu Adi Gunawan, Nasirun, Ardian Kresna, Agung Pekik, Yogi Setiawan, Ambrosius Edi Priyanto, Yerry Padang, Oetje Lamno, Sitopati, dll. Pameran ini berkaitan dengan keberadaan kesenian kuda lumping atau jathilan sebagai salah satu kesenian tradisional.

Sindhunata mengatakan, seni tradisi memang terpuruk. Tapi salah jika mengatakan seni jathilan sudah tidak hidup lagi. Sebaliknya, jathilan masih terus eksis dan hidup, malah mencoba mengadakan pembaharuan di sana-sini. Kita melihat, betapa banyak rakyat masih menonton pentas seni jathilan. Seni jathilan tidak sepi penonton. Pelakunya pun masih banyak. 

Ini adalah fenomen yang menarik. Jangan-jangan seni jathilan adalah anugerah yang diberikan oleh kebudayaan yang lagi murung karena lindasan globalisasi dan komersialisasi seni. Karena anguerah itu maka jathilan bisa menjadi benteng seni tradisi untuk membela diri terhadap gempuran globalisasi itu. 
Lewat jathilan, rakyat biasa masih bisa membela diri dan mengekspresikan seninya. Mungkin semua benteng nyaris ambruk. Syukur kita masih mempunyai benteng bernama seni jathilan yang mempunyai demikian banyak pendukung dan penonton.  Maka benteng ini harus kita bela dan kuatkan. Dan kiranya seni rupa terpanggil untuk memperkuat bentang itu

10 Tempat Wisata Terbaik di Yogyakarta Yang Harus di Kunjungi

Written By Unknown on Selasa, 26 Maret 2013 | 23.13

Jogja, kota pelajar, kota penuh keistimewaan dengan berbagai tempat wisata didalamya, mulai dari wisata sejarah, wisata alam, wisata kuliner , wisata edukasi sampai dengan tempat hiburan yang menarik ada disini.  Berikut adalah 10 tempat wisata yang ada di Jogja yang harus anda kunjungi, yang mempunyai keistimewaan dan begitu dikenal  oleh wisatawan dalam negeri maupun wisata mancanegara, tempat wisata itu adalah:


Candi borobudur, mahakarya terbaik yang pernah menjadi 7 keajaiban dunia, bangunan candi Budha yang begitu megah, tempat favorit dan tujuan utama wisatawan dalam negeri dan wisatawan mancanegara, foto dan keahlian fotografi anda akan tertantang di candi yang dibangun pada abad 8 dan 9 pada masa pemerintahan wangsa syailendra yang miliki bangunan yang begitu istimewa dan begitu dikenal oleh wisatawan asing dan bangsa- bangsa didunia dengan bangunan enam teras berbentuk bujur sangkar diatasnya terdapat 3 pelataran melingkar, Dinding dihiasi dengan relief sebanyak 2672 panel dan sebanyak 502 Arca Budha. Stupa utama terletak di tengah tengah dan merupakan yang terbesar, dikelilingi 72 stupa berlubang yang didalamnya ada arca Budha yang tengah duduk bersila. Candi Borobudur menjadi salah satu tempat yang harus anda kunjungi saat berkunjung ke Yogyakarta.
Berkumpulnya seniman- seniman berbagai universitas, tempat berkumpulnya aksesori dan berbagai pernak pernik, tempat berkumpulnya wisatawan, dan tempat berkumpulnya penjual dan pembeli, itulah gambaran tempat yang begitu istimewa Malioboro, tak pernah sepi dari wisatawan dari pagi sampai malam datang. Malioboro merupakan tempat favorit wisatawan mancanegara dari berbagai Negara maupun wisatawan lokal, di tempat wisata ini para wisatawan bisa menemukan berbagai hal unik sampai hal yang menakjubkan, mulai dari beribu jenis barang yang ditawarkan, dari yang kecil sampai yang besar,dari ribuan sampai ratusan ribu rupiah, para wisatawan juga bisa menemukan berbagai kesenian daerah yang dimainkan oleh para mahasiswa kesenian di Jogja, mulai dari peragaan alat musik tradisional angklung sampai dengan kesenian budaya lainnya. Malioboro tempat yang harus anda kunjungi saat berada di Yogyakarta, tak lengkap liburan anda kejogja tanpa datang ketempat wisata kebanggaan kota Yogyakarta.
Kebun binatang terbesar dipulau jawa, dengan berbagai jenis flora dan fauna yang bisa anda pelajari tentang kehidupan dan habitatnya, mulai dari kelompok Mamalia seperti Beruang Madu, Gajah Asia, Harimau Sumatera, Kuda nil, Orang Utan, Rusa Tutul, Sapi Bali , Tapir, Unta , Wallaby dan Zebra. Kelompok Burung seperti Elang Bondol, Julang Emas, Kaka Tua, Merak Hijau dan  Nuri Bayan. Kelompok Reptil Seperti Biawak Naga,Biawak Pohon , Chameleon, Kaiman Kerdil, Kepala Ceri, Kura- Kura Leopard,Kura- Kura Radiata, Kura- kura Sulkata, Kura- Kura Terapin, Monitor Pohon, So Layar Ambon, Viper Gabon dan Viper Vagleri. Kelompok Amfibi seperti Katak Badut Afrika, Katak Bibir Putih, Katak Pacman, Katak Pesek, Katak Tanduk dan Katak Tomat. Dan Kelopok ikan Seperti Arapima Rakasasa, Ikan Discus, Ikan Niasa, Ikan Red Devil, Patin Albino, dan Piranha, Bisa Anda nikmati semuanya di Gembira Loka. Selain kelengkapan fauna yang bisa anda lihat, digembiro loka anda juga bisa menikmati berbagai fasilitas, seperti becak air, perahu danau buatan, foto bersama ular,gajah dan unta tunggang, terapi ikan, perahu senggol, perahu boat, perahu banana, kereta mini, yang tentunya bisa anda nikamti di dembira loka zoo.
Unik , sederhana tapi mewah, tradisional dan luar biasa, itulah rumah raminten, rumah dari berbagai masakan, minuman dan makan unik, dan tak cuma unik rasanya pun begitu istimewa. Rumah raminten merupakan tempat makan dan café yang unik, nama- nama makanan ataupun minuman yang belum pernah anda dengar sebelumnya ditempat makan manapun dari makanan tradisional sampai makanan modern dan mewah bisa anda cicipi disini, mulai dari es susu perawan, es purworukmi, es gajah ndekem, cunduk raminte ayam koteka, jangkrik keju, satelit dan masih banyak makanan yang aneh- aneh lainnya yang tentunya rasa dan lezatnya tak perlu diragukan lagi, sambil ditemani alunan musik jawa, makan andapun akan terasa lebih nyaman.  Rumah raminten bisa anda temukan diberbagai tempat di Yogyakarta, di lantai tiga mirota batik malioboro, di kota baru ,di jalan FM Noto no.7,Yogyakarta, dan dijalan kaliurang Yogyakarta.
Situs Candi Hindu yang terbesar di Indonesia dan Sudah ditetapkan UNESCO sebagai cagar budaya dunia sejak tahun 1991. Bagunan candi yang sangat luar biasa, Struktur candi ini menggambarkan secara jelas kepercayaan dalam agama Hindu, yakni TRIMURTI maka Candi ini memiliki 3 Candi utama yang melambangkan hal tersebut.  Ketiga candi terbut adalah Candi Wisnu, Candi Brahma, dan Candi Siwa yang semuanya menghadap ke Timur.Masing- masing candi utama memiliki satu candi pendamping yakni Garuda untuk Candi Wisnu, Angsa untuk Candi Brahma dan Nandini untuk candi Siwa. Setiap candi utama juga memiliki 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sedangkan pada halaman terdapat 224 candi.Candi Siwa merupakan candi yang tertinggi dan terdapat 4 ruangan, ruangan utama berisi Arca Siwa, kemudian Arca Durga (istri Siwa juga disebut sebut sebagai arca Putri Roro Jonggrang), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Sedangkan disebelah selatan Candi Siwa ada Candi Brahma yang terdiri dari satu ruangan saja berisi Arca Brahma demikian juga disebelah utaranya adalah Candi Wisnu disini juga terdirti satu ruangan saja yang berisi Arca Wisnu. Candi Prambanan merupakan tempat selalu dituju wisatawan saat berkunjung di Yogyakarta.
pantai yang begitu elok dengan segala keindahannya, ombak yang besar dan angin yang kencang selalu menerpa tubuh kita. Namun bagi anda yang ingin berenang dipantai ini tidak boleh begitu jauh dan tidak boleh melewati batas aman. Pantai yang penuh mitos didalamny dimana pantai parangtritis merupakan kerajaan dari Ratu Pantai Selatan “ Nyi Roro Kidul” sosok gaib yang merupakan penguasa laut selatan, walaupun begitu pantai ini menjadi tempat favorit bagi para wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal, untuk menikmati sunset dan bercanda tawa dengan teman dan pasangan, tentunya ini menjadi hal yang romantis dan harmonis bagi anda. Ataupun bisa anda jadikan tempat berkumpul bersama keluarga, angin yang kencang bisa gunakan  untuk menerbangkan layang- layang, tentunya anak- anak akan semakin senang. Pantai  Parangtritis, paling terkenal di Joga yang ini menjadi kebanggan dan unggulan kota Yogyakarta dalam hal pariwisata.
Dengan menempati area seluas 1,3 km persegi keraton dibangun dengan konsep kosmologi jawa yakni alam terbagi menjadi 3 bagian yakni atas sebagai tempat para dewa kemudian bagian tengah sebagai tempat manusia dan bawah sebagai tempat kekuatan jahat, sedangkan bagian atas dan bawah dibagi lagi masing masing menjadi 3 bagian yang seluruhnya jadi 7 bagian. Bagian tersebut adalah :
  1. Lingkungan Alun alun utarasampai siti Hinggil utara
  2. Keben atau kemandungan utara
  3. Sri Manganti
  4. Pusat Kraton
  5. Kemagangan
  6. Kemandungan Kidul
  7. Alun alun selatan sampai siti hinggil selatan
Sedangkan secara tata ruang keraton di susun dengan pola kosentrik yakni :
  1. Lapisan luar, disini terdapat Alun alun utara dan selatan dengan masing masing antributnya. Alun alun utara dengan Masjid Agung, Pekapalan, Pagelaran dan pasar yang membentuk catur gatara tunggal. Alun – alun Selatan dengan Kandang Gajah kepatihan sebagai prasaranan birokrasi dan Benteng sebagai prasarana militer
  2. Lapisan kedua, Siti Hinggil merupakan halaman dengan pelataran yang ditinggikan. Ini juga terdapat di sisi utara dan selatan. Siti Hinggil utara ada bangsal witana dan bangsal manguntur tangkil tempat untuk mengadakan upacara kenegaraan, sedangkan siti hinggil selatan digunakan untuk melihat latihan keprajuritan. Bagian terakhir pada lapisan kedua ini adalah supit urang/pamengkang yaitu jalan yang melingkari Siti Hinggil.
  3. Lapisan ketiga berupa Pelataran Kemandhungan utara dan selatan. Ini merupakan ruang transisi menuju pusat. Pada pelataran kemandungan utara terdapat bangsal pancaniti sebagai tempat sultan melakukan pengadilan khusus perkara yang ditangani raja. Selain itu sebagai ruang tunggu abdi dalem untuk menghadap raja.
  4. Lapisan ke empat terdiri dari Pelataran Sri Manganti dengan bangsal Sri manganti sebagai ruang tunggu menghadap raja, dibagian ini juga terdapat bangsal trajumas di utara pelataran kemagangan dan bangsal kemagangan disisi selatannya.
  5. Lapisan akhir adalah merupakan pusatnya yakni terdapat pelataran kedhaton yang terdiri dari Tratag, Pendhopo, pringgitan dalem.
Sebagai penghubung antar pelataran dibatasi dengan benteng dan gerbang sehingga terdapat 9 gerbang pada 9 pelataran dan nama gerbang tersebut adalah Gerbang Pangurakan, Gerbang Brajanala, Gerbang Srimanganti, Gerbang Danapratapa, Gerbang Kemagangan, Gerbang Gadung Mlathi, Gerbang Kamandhungan, Gerbang Gadhing, dan Gerbang Tarub Agung.
Kaliurang, Tempat berkumpul keluarga dengan ketinggian 900 meter diatas permukaan laut, tentunya kenyamanan dan keindahan alam dengan kesejukan khas pegunungan bisa anda dapatkan disini, tempat yang sudah tidak asing lagi bagi wisatawan dalam dan luar negeri. Tempat ini dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas, untuk anak-anak ada taman rekreasi dimana anak anak bisa bermain-main. Ada kolam renang mini, ayunan, papan luncur, dan berbagai macam permainan yang pasti putra putri anda akan menyukainya. Jika anda yang suka petualangan anda bisa mendaki bukit plawangan dan mencapai sampai mencapai tempat yang dinamai puncak pronowijo, dari puncak ini anda bisa melihat indahnya kota jogja dari atas dan tentunya pemandangan yang fenomenal kita bisa melihat istimewanya gunung merapi dengan jelas. Tak cukup sampai disitu anda juga bisa menemukan air terjun tlogo muncar, tak begitu besar debit airnya namun begitu ini untuk menyegarkan pikiran, tentunya anda yang ingin berbasah- basah bisa menikmati kolam alami yang dinamai telogo putri, fasilitas dan kegiatan bersama keluarga yang menyenangkan bisa anda dapatkan semuanya disini.
Ingin menemukan berbagai macam batik dengan harga yang murah tentunya dengan kualitas batik yang baik, tentunya ini tempat yang harus anda tuju, pasar  beringharjo, surganya batik di Yogyakarta. Banyak wisata mancanegara maupun wisatawan dalam negeri datang kepasar ini untuk membeli seni dan budaya bangsa Indonesia yang luar biasa itu. Anda bisa menemukan  berbagai macam batik dipasar beringharjo ini mulai dari batik Yogyakarta, batik Solo dan batik Pekalongan dari yang sudah berbentuk baju, sarung, pakaian anak- anak, pakaian wanita ataupun yang masih berupa kain, semua itu bisa anda temukan dipasar tradisional ini.
Surga masakan khas dan masakan yang menjadi icon kota Yogyakarta” Gudeg Jogja” , bagi anda pecinta wisata kuliner inilah tempat yang harus anda kunjungi, kenikmatan khas gudeg jogja bisa anda temukan di rumah makan di kampung wijilan yang merupakan kampong sentra gudeg jogja ini. Tak lengkap liburan anda ke Yogyakarta jika tidak menikmati makanan khas yang sudah terkenal oleh wisatawan Mancanegara dan domestik ini. Gudeg Jogja berbahan dasar Gori atau nangka muda , yang dikukus sekitar 24 jam dalam suhu yang sangat panas untuk menguapkan kuahnya. Gudeg Jogja berbeda dengan Gudeg yang lain karena tidak berkuah, gudeg kering berwarna coklat tua kemerah- merahan dengan rasa yang manis dan gurih. Gudeg Jogja ini bisa anda nikmati dengan berbagai lauk, mulai dari daging ayam dan telur yang direbus  dan dipindang hingga berwarna coklat,dipadu dengan rasa pedas yang didapat dari perpaduan tempe dan sambel krecek menjadikan gudeg ini mempunyai cita rasa pedas manis yang bisa membuat lidah anda bergoyang. Anda bisa menikmati gudeg ini dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp.5.000 sampai puluhan ribu rupiah tergantung dari jenis lauk yang anda pilih. Bagi anda berminat untuk melihat proses pembuatan gudeg Jogja, dari beberapa warung yang ada di Kampung Wijilan memperbolehkan anda untuk melihat langsung proses pembuatan gudeg Jogja ini, jika anda penasaran dengan proses pembuatanya.

Waroeng Akam, Nikmatnya Masakan Ayam Kampung

waroeng akam
Beberapa kuliner semakin melengkapi keberadaan wisata Yogyakarta, menu daging ayam sudah menjadi idola bagi masyarakat, tak heran jika menu ini menjadi incaran banyak orang. Seperti halnya Ayam Panggang 3 berku, Mbah Cemplung, Warung Ungkep saat ini hadir bagi anda sebuah warung makan yang menghidangkan menu utamanya ayam.  Sesuai dengan jenis daging ayam yang disajikan maka warung ini dinamakan Waroeng AKAM, Akam menjadi singkatan dari Ayam Kampung.
waroeng akamDaging Ayam Kampung selama ini identik dengan rasa kenyal (Alot), namun di Waroeng Akam anda akan merasakan daging yang empuk dan gurih, hal ini karena proses pemasakan yang yang dilakukan oleh waroeng akam dengan cara ungkep. Dan tak ketinggalan yang menjadi menambah sensasi dalam menikmati ayam kampong ini berupa sambalnya yang mantap. Sambal ditempat ini terdiri dari 2 macam yakni sambal bawang mentah dan juga sambal manis.
Menu Ayam kampung ditempat ini sajikan dalam bentuk utuh dan potongan, Untuk ayam utuh satu ekor komplit seharga Rp. 70.000,- sedangkan untuk potongan berupa paha/dada, Rp. 14.500,-  ati rempelo Rp. 6.000,-, kepala utuh Rp. 8.000,-, dengan harga yang terjangkau, rata rata mulai harga Rp. 14.500,- per potongnya.Selain itu anda juga dapat menikmati tahu dan tempe bacem sebagai teman bersantap.
Untuk minuman tersedia berbagai macam diantaranya Es Kelapa Muda Susu, eswaroeng akamkelapa muda jeruk, es tape dan menu khusus yang hanya ada di waroeng Akam yakni jus Akam, teh Akam yang terasa nikmat jika di sajikan hangat, yakni dengan tambahan batang sere yang menjadikan rasa teh jadi istimewa.Harga minuman mulai dari Rp. 3.000,- hingga Rp. 7.000,-
Fasilitas waroeng Akam yang dapat menampung kurang lebih 150 orang diantaranya anda dapat menikmati Free Wifi, God music, Mushola dan parkir yang luas. Waroeng ini juga dapat digunakan sebagai family gathering, pesta ulang tahun, arisan, rapat, reuni dan lain lain. Waroeng ini juga melayani pemesanan nasi kotak. Waroeng Akam buka mulai pukul 12.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB setiap harinya kecuali hari Jum’at buka mulai jam 13.00 WIB. Harga tersebut diatas sewaktu waktu dapat berubah, terakhir update Januari 2013

Prambanan, Candi Hindu Tercantik di Dunia

Candi Prambanan adalah bangunan luar biasa cantik yang Candi Borobudur berdirinya candi initelah memenuhi keinginan pembuatnya, menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi ini terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, di tengah area yang kini dibangun taman indah. Ada sebuah legenda yang selalu diceritakan masyarakat Jawa tentang candi ini. Alkisah, lelaki bernama Bandung Bondowoso mencintai Roro Jonggrang. Karena tak mencintai, Jonggrang meminta Bondowoso membuat candi dengan 1000 arca dalam semalam. Permintaan itu hampir terpenuhi sebelum Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru dapat membuat 999 arca kemudian mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena merasa dicurangi.
Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi.
Memasuki candi Siwa yang terletak di tengah dan bangunannya paling tinggi, anda akan menemui 4 buah ruangan. Satu ruangan utama berisi arca Siwa, sementara 3 ruangan yang lain masing-masing berisi arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca Roro Jonggrang dalam legenda yang diceritakan di atas.
Di Candi Wisnu yang terletak di sebelah utara candi Siwa, anda hanya akan menjumpai satu ruangan yang berisi arca Wisnu. Demikian juga Candi Brahma yang terletak di sebelah selatan Candi Siwa, anda juga hanya akan menemukan satu ruangan berisi arca Brahma.
Candi pendamping yang cukup memikat adalah Candi Garuda yang terletak di dekat Candi Wisnu. Candi ini menyimpan kisah tentang sosok manusia setengah burung yang bernama Garuda. Garuda merupakan burung mistik dalam mitologi Hindu yang bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah, berparuh dan bersayap mirip elang. Diperkirakan, sosok itu adalah adaptasi Hindu atas sosok Bennu (berarti 'terbit' atau 'bersinar', biasa diasosiasikan dengan Dewa Re) dalam mitologi Mesir Kuno atau Phoenix dalam mitologi Yunani Kuno. Garuda bisa menyelamatkan ibunya dari kutukan Aruna (kakak Garuda yang terlahir cacat) dengan mencuri Tirta Amerta (air suci para dewa).
Kemampuan menyelamatkan itu yang dikagumi oleh banyak orang sampai sekarang dan digunakan untuk berbagai kepentingan. Indonesia menggunakannya untuk lambang negara. Konon, pencipta lambang Garuda Pancasila mencari inspirasi di candi ini. Negara lain yang juga menggunakannya untuk lambang negara adalah Thailand, dengan alasan sama tapi adaptasi bentuk dan kenampakan yang berbeda. Di Thailand, Garuda dikenal dengan istilah Krut atau Pha Krut.
Prambanan juga memiliki relief candi yang memuat kisah Ramayana. Menurut para ahli, relief itu mirip dengan cerita Ramayana yang diturunkan lewat tradisi lisan. Relief lain yang menarik adalah pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan, kelestarian dan keserasian lingkungan. Di Prambanan, relief pohon Kalpataru digambarkan tengah mengapit singa. Keberadaan pohon ini membuat para ahli menganggap bahwa masyarakat abad ke-9 memiliki kearifan dalam mengelola lingkungannya.
Sama seperti sosok Garuda, Kalpataru kini juga digunakan untuk berbagai kepentingan. Di Indonesia, Kalpataru menjadi lambang Wahana Lingkungan Hidup (Walhi). Bahkan, beberapa ilmuwan di Bali mengembangkan konsep Tri Hita Karana untuk pelestarian lingkungan dengan melihat relief Kalpataru di candi ini. Pohon kehidupan itu juga dapat ditemukan pada gunungan yang digunakan untuk membuka kesenian wayang. Sebuah bukti bahwa relief yang ada di Prambanan telah mendunia.
Kalau cermat, anda juga bisa melihat berbagai relief burung, kali ini burung yang nyata. Relief-relief burung di Candi Prambanan begitu natural sehingga para biolog bahkan dapat mengidentifikasinya sampai tingkat genus. Salah satunya relief Kakatua Jambul Kuning (Cacatua sulphurea) yang mengundang pertanyaan. Sebabnya, burung itu sebenarnya hanya terdapat di Pulau Masakambing, sebuah pulau di tengah Laut Jawa. Lalu, apakah jenis itu dulu pernah banyak terdapat di Yogyakarta? Jawabannya silakan cari tahu sendiri. Sebab, hingga kini belum ada satu orang pun yang bisa memecahkan misteri itu.
Nah, masih banyak lagi yang bisa digali di Prambanan. Anda tak boleh jemu tentunya. Kalau pun akhirnya lelah, anda bisa beristirahat di taman sekitar candi. Tertarik? Datanglah segera. Sejak tanggal 18 September 2006, anda sudah bisa memasuki zona 1 Candi Prambanan meski belum bisa masuk ke dalam candi. Beberapa kerusakan akibat gempa 27 Mei 2006 lalu kini sedang diperbaiki.
English French German Spain Dutch Chinese Simplified
Review http://djogjabanget.blogspot.com/ on alexa.com

Wisata

selengkapnya >>

Kuliner

selengkapnya >>

Budaya

selengkapnya >>
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Jogja Banget - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger